Selamat Malam Sahabat Blogger..!!! Malam Ini Saya Akan Post Tentang Ridhonya Istri..!! Biarpun Para Sahabat Blogger & Pembaca Masih Lajang, Tak ada Salahnya Kita Membacanya Untuk Menambah Pengetahuan Kita.
Di subuh yang dingin,,, ku dapati ibu sudah sibuk
memasak untuk keluarga..
“Ibu masak apa? Bisa ku bantu?”
“Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan bapak” sahutnya.. “Alhamdulillah..
mantab pasti.. mari saya bantu.
Eh bu.. calon istriku dia tidak bisa masak loh..”
“Iya terus kenapa,,?” Sahut ibu..
“Ya tidak kenapa2 sih bu.. hanya cerita saja,
hehehe”.. “Jangan di pikir memasak, mencuci, menyapu,
mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban
wanita”
“Hah.? Maksud ibu..?” Kaget..
“Itu semua adalah kewajiban lelaki”
“Tapi bukankah ibu setiap hari melakukannya?” “Kewajiban istri adalah taat pada suami. Karena
bapak itu tidak mungkin bisa mengurusi rumah
maka ibu bantu mengurusi semuanya. Sebagai
wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari
ridho suaminya”
Saya makin bingung bu. “Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri?
Baik itu sandang, pangan, dan papan” tanya ibu..
“Iya tentu saja bu..”
“Menurut mu pengertian nafkah itu yang seperti
apa? Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga
mencuci adalah kewajiban suami. Makanan adalah nafkah. Kalau beras. Itu masih setengah nafkah.
Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak
adalah kewajiban suami. Lalu rumah adalah
kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah
adalah kewajiban suami”
“Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban suami. Kenapa ibu tetap
melakukan itu semuanya tanpa menuntut bapak
sekalipun?
“Karena ibu juga seorang istri yang mencari ridha
dari suaminya. Ibu juga mencari pahala agar
selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin ibu tega menyuruh
ayahmu yang baru pulang bekerja untuk
melakukan tugas itu semua. Jika ayahmu berpunya
mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika
belum ada, ini adalah ladang pahala untuk ibu”
Aku hanya diam.. “Pernah dengar cerita fatimah yang meminta
pembantu kepada Nabi karena tangan nya lebam
karena menumbuk tepung?” Tapi Nabi tidak
memberinya.
Atau pernah dengar juga saat Umar di Omeli
istrinya? Umar diam saja karena tahu betul. Wanita kecintaannya sudah melakukan tugas
macam2 yang sebenarnya itu bukanlah tugas istri.
Tapi karena patuh dan taatnya wanita semua ridha
di kerjakannya.
“Iya buu…”
“Jadi laki laki selama ini salah sangka ya bu, seharusnya setiap lelaki bertrimakasih pada
istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih
payah istri.”
“Eh. Terus kenapa ibu tetap mau melakukan
semuanya padahal itu bukan kewajiban ibu?”
“Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita. Atau menuntut kewajiban suami kita. Tapi banyak
hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan.
Mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan
Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk
brusaha membaikan satu sama lain. Yang wanita
sebaik mungkin membantu suaminya. Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya. Toh impianya
rumah tangga sampai surga”
“Subhanallah.. eeh kalo calon istriku tau hal ini dan
dia malas ngapa2 in bu?”
“Wanita beragama tentu tau bahwa ia harus
mencari keridhoan suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang lelaki beragama tentu
tau bahwa istrinya telah banyak membantu.
Sehingga tidak ada cara lain selain lebih
mencintainya”
memasak untuk keluarga..
“Ibu masak apa? Bisa ku bantu?”
“Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan bapak” sahutnya.. “Alhamdulillah..
mantab pasti.. mari saya bantu.
Eh bu.. calon istriku dia tidak bisa masak loh..”
“Iya terus kenapa,,?” Sahut ibu..
“Ya tidak kenapa2 sih bu.. hanya cerita saja,
hehehe”.. “Jangan di pikir memasak, mencuci, menyapu,
mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban
wanita”
“Hah.? Maksud ibu..?” Kaget..
“Itu semua adalah kewajiban lelaki”
“Tapi bukankah ibu setiap hari melakukannya?” “Kewajiban istri adalah taat pada suami. Karena
bapak itu tidak mungkin bisa mengurusi rumah
maka ibu bantu mengurusi semuanya. Sebagai
wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari
ridho suaminya”
Saya makin bingung bu. “Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri?
Baik itu sandang, pangan, dan papan” tanya ibu..
“Iya tentu saja bu..”
“Menurut mu pengertian nafkah itu yang seperti
apa? Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga
mencuci adalah kewajiban suami. Makanan adalah nafkah. Kalau beras. Itu masih setengah nafkah.
Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak
adalah kewajiban suami. Lalu rumah adalah
kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah
adalah kewajiban suami”
“Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban suami. Kenapa ibu tetap
melakukan itu semuanya tanpa menuntut bapak
sekalipun?
“Karena ibu juga seorang istri yang mencari ridha
dari suaminya. Ibu juga mencari pahala agar
selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin ibu tega menyuruh
ayahmu yang baru pulang bekerja untuk
melakukan tugas itu semua. Jika ayahmu berpunya
mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika
belum ada, ini adalah ladang pahala untuk ibu”
Aku hanya diam.. “Pernah dengar cerita fatimah yang meminta
pembantu kepada Nabi karena tangan nya lebam
karena menumbuk tepung?” Tapi Nabi tidak
memberinya.
Atau pernah dengar juga saat Umar di Omeli
istrinya? Umar diam saja karena tahu betul. Wanita kecintaannya sudah melakukan tugas
macam2 yang sebenarnya itu bukanlah tugas istri.
Tapi karena patuh dan taatnya wanita semua ridha
di kerjakannya.
“Iya buu…”
“Jadi laki laki selama ini salah sangka ya bu, seharusnya setiap lelaki bertrimakasih pada
istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih
payah istri.”
“Eh. Terus kenapa ibu tetap mau melakukan
semuanya padahal itu bukan kewajiban ibu?”
“Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita. Atau menuntut kewajiban suami kita. Tapi banyak
hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan.
Mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan
Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk
brusaha membaikan satu sama lain. Yang wanita
sebaik mungkin membantu suaminya. Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya. Toh impianya
rumah tangga sampai surga”
“Subhanallah.. eeh kalo calon istriku tau hal ini dan
dia malas ngapa2 in bu?”
“Wanita beragama tentu tau bahwa ia harus
mencari keridhoan suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang lelaki beragama tentu
tau bahwa istrinya telah banyak membantu.
Sehingga tidak ada cara lain selain lebih
mencintainya”
Sekian dulu Postingan Saya Malam Ini, Semoga Berguna & Bermanfaat Bagi Para Pembaca & Sahabat Blogger Semuanya..!!!
0 komentar
Posting Komentar